Rasa Aman dan Nyaman Tidak Selalu Ada Pada yang Eksekutif  

Posted by: retnaning

Menemukan orang jujur zaman sekarang sangatlah sulit. Benturan kehidupan itulah yang menyebabkan prilaku jujur lambat laun bergeser pada yang kufur. Gara-gara tidak bisa memenuhi kebutuhan akan perut, orang menghalalkan berbagai macam cara supaya perut bisa penuh, mirip seperti tas ransel. Nah, seandainya perut itu sudah penuh, pasti keinginan memenuhi kebutuhan yang lain pasti menjadi bahan pemikiran untuk bisa diberikan solusi untuk dipenuhi agar permasalahan yang serba duniawi bisa selesai.

Namun, pemahaman dan kesadaran akan hadirnya kehidupan ukhrowi sering terlupakan. Mereka berfikir bahwa yang sekarang dihadapi itulah kehidupan yang sebenarnya. Sekarang ya sekarang, besok urusannya besok. 'Oalah mbak........, hidup ini sudah sulit, mencari yang haram saja sulit apalagi yang halal?, ujar Mr.B, salah seorang preman yang biasa beroprasi di sekitar terminal bis Pulogadung-Jakarta Timur, dengan puntung rokok yang terselip diantara jari telunjuk dan jari tengah. Ketika ditanya bagaimana Ramadhan tahun ini? 'Ramadhan sama saja mbak seperti hari-hari biasa, bahkan malah lebih banyak kebutuhannya kalo sudah menjelang lebaran, anak dan istri di rumah pada minta jatah lebih. Mereka tidak tahu jika bapaknya sampai hari ini bekerja seperti ini.' ungkapnya.

Pekerjaan sebagai preman terminal bis sudah dilakoninya sejak lama, bahkan merekapun kerap beraksi di dalam bis Eksekutif meski harus merogoh kocek sendiri dengan membeli harga tiket yang sama dengan penumpang lainnya. 'Klo beroperasi didalam bis eksekutif hasilnya malah lebih banyak," tuturnya lanjut.
Hasrat diri mengadu nasib di Jakarta, apalah daya jika menjadi seorang preman Ibu Kota. Olah karena itu, berkarya dan berbekal iman yang kuat adalah kunci utama dalam mempertahankan hidup. Jika tidak, beginilah jadinya, orang bilang 'Sampah Ibu Kota'.

Oleh karena itu, bagi saudaraku yang hendak mudik, berhati-hatilah dalam perjalanan. Dimanapun tempatnya, rasa aman dan nyaman itu tidak selalu ada pada yang eksekutif, akan tetapi, rasa aman itu adalah ketika kita selalu dalam lindungan Allah SWT.(Ning,09/09/2009)

This entry was posted on 14.07 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar